Bayangkan kamu lagi main game. Di dalam game, ada aturan main yang harus kamu ikuti, kan? Nah, asas legalitas itu kayak aturan main dalam kehidupan nyata, tapi khusus buat yang berhubungan dengan hukum. Sederhananya, asas legalitas bilang kalau kita enggak boleh di hukum atau di adili kalau belum ada aturan yang jelas melarang perbuatan kita. Singkatnya, sebelum seseorang dapat dikenai sanksi hukum, seperti tilang atau penjara, harus ada aturan hukum yang jelas yang melarang perbuatan tersebut. Dengan kata lain, keberadaan undang-undang sebagai dasar hukum sangat penting untuk menjamin keadilan dan menghindari penyalahgunaan kekuasaan.
Kenapa sih asas legalitas penting banget buat bisnis? Bayangkan kamu mau buka warung makan. Kalau enggak ada aturan yang jelas tentang izin usaha, siapa aja bisa seenaknya buka warung, kan? Jadinya, persaingan jadi enggak sehat dan bisa merugikan kamu. Nah, asas legalitas ini yang bikin jadi ada aturan main yang jelas, sehingga semua pengusaha punya kesempatan yang sama dan bisnis bisa berjalan dengan aman dan teratur.
Intinya, asas legalitas itu kayak rambu-rambu lalu lintas buat bisnis. Dengan adanya rambu-rambu ini, kamu bisa menjalankan bisnis dengan tenang tanpa takut tersesat atau kena tilang. Singkatnya, artikel ini mau ngajarin kamu cara main bisnis dengan aman dan nyaman. Jadi, kamu enggak perlu khawatir lagi soal urusan hukum yang ribet.
Baca juga: Kerja Bareng Milenial dan Gen Z. Mana yang Lebih Asik?
Apa itu Pendirian Perusahaan?
Bayangin kamu mau buka usaha bakso. Nah, buat ngebedain bakso kamu sama yang lain, kamu butuh ‘KTP’ buat usaha kamu. Nah, KTP buat usaha ini disebut akta pendirian perusahaan. Dengan punya akta ini, usaha bakso kamu jadi resmi dan tercatat di pemerintah.
Kenapa sih penting punya akta pendirian? Selain biar usaha kamu diakui secara hukum, punya akta juga bisa bikin usaha kamu jadi lebih terpercaya. Misalnya, kalau kamu mau kerjasama sama supplier atau dapat pinjaman dari bank, mereka pasti lebih yakin kalau kamu punya usaha yang resmi.
jenis-jenis usaha itu kayak apa sih?
Sekarang jenis usaha itu udah kayak pilih menu di restoran, banyak banget pilihannya. Ada yang kayak PT (Perusahaan Terbatas), ini biasanya buat perusahaan besar. Pemiliknya disebut pemegang saham, dan tanggung jawabnya terbatas cuma sampai modal yang mereka setor. Jadi, kalau perusahaan rugi, harta pribadi pemegang saham enggak ikut kena.
Terus ada juga CV (Persekutuan Komanditer). Ini kayak gabungan antara PT dan usaha milik pribadi. Ada pemilik yang tanggung jawabnya penuh (sekutu aktif), dan ada juga yang tanggung jawabnya terbatas (sekutu pasif).
Selain itu, ada juga firma, perusahaan perseorangan, koperasi, dan yayasan. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pilihan jenis usaha yang tepat itu tergantung dari skala bisnis kamu, jumlah pemilik, dan tujuan kamu mendirikan usaha.
Misalnya, kalau kamu mau buka warung bakso kecil-kecilan, mungkin perusahaan perseorangan udah cukup. Tapi kalau kamu mau bikin startup teknologi yang besar, PT bisa jadi pilihan yang lebih baik.
Penting banget buat kamu konsultasi sama notaris atau konsultan hukum sebelum memutuskan mau pilih jenis usaha apa. Mereka akan bantu kamu ngerti soal persyaratan, prosedur, dan hal-hal lain yang perlu kamu perhatikan. Dengan begitu, kamu bisa pilih jenis usaha yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu.
Baca juga: Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Profit
Asas Legalitas dalam Undang-Undang
Undang-undang perusahaan itu kayak buku panduan yang ngasih tahu kita gimana cara bikin perusahaan, apa aja yang boleh dan enggak boleh kita lakukan, dan apa aja hak dan kewajiban kita sebagai pemilik perusahaan.
Dua undang-undang utama yang mengatur perusahaan di Indonesia adalah
- Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT). Undang-undang ini khusus ngatur tentang perusahaan yang bentuknya perseroan terbatas (PT). PT itu kayak perusahaan besar, misalnya perusahaan-perusahaan terkenal yang kita kenal.
- Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Buku undang-undang ini lebih umum, enggak cuma ngatur perusahaan, tapi juga tentang transaksi jual beli dan hal-lain yang berhubungan dengan bisnis.
Kenapa sih kita harus tahu undang-undang perusahaan?
- Sama kayak lagi main game, kalau kita enggak tahu aturannya, kita bisa kena penalti atau bahkan dikeluarkan dari permainan. Nah, kalau dalam bisnis, kalau kita melanggar undang-undang, perusahaan kita bisa kena masalah hukum.
- Kalau kita tahu aturan mainnya, kita bisa menjalankan bisnis dengan lebih baik dan menghindari masalah di kemudian hari.
- Kalau perusahaan kita sudah sesuai dengan undang-undang, orang-orang akan lebih percaya sama kita.
Contoh aturan dalam undang-undang perusahaan
- Minimal berapa orang yang bisa bikin perusahaan. Ada aturannya, enggak bisa sembarangan.
- Berapa modal yang harus disiapkan. Setiap jenis perusahaan punya aturan modal yang berbeda-beda.
- Apa aja yang harus ditulis di akta pendirian. Akta pendirian itu kayak KTP-nya perusahaan, isinya harus jelas dan lengkap.
- Apa aja hak dan kewajiban pemegang saham. Pemegang saham itu kayak pemilik perusahaan, mereka punya hak dan kewajiban yang diatur dalam undang-undang.
Intinya, undang-undang perusahaan itu penting banget buat kita yang mau bikin usaha. Dengan memahami undang-undang, kita bisa menjalankan bisnis dengan lebih aman dan sukses.
Langkah-langkah Pendirian Perusahaan yang Sesuai Asas Legalitas
Persiapan Dokumen
Proses pendirian perusahaan tidak dapat dilakukan sembarangan. Oleh karena itu, sebelum memulai, ada beberapa dokumen penting yang harus disiapkan. Dokumen-dokumen ini akan menjadi landasan dalam proses pembuatan akta pendirian dan pendaftaran perusahaan. Berikut adalah beberapa dokumen yang umumnya dibutuhkan:
- KTP dan NPWP Pendiri. Fotocopy KTP dan NPWP dari semua pendiri perusahaan.
- Surat Keterangan Domisili Usaha. Surat keterangan yang di keluarkan oleh kelurahan atau kecamatan setempat yang menyatakan bahwa perusahaan berdomisili di tempat tersebut.
- Akta Sewa atau Sertifikat Tanah. Jika tempat usaha bukan milik sendiri, diperlukan bukti kepemilikan atau sewa tempat.
- Anggaran Dasar. Dokumen yang berisi aturan main perusahaan, seperti tujuan perusahaan, struktur organisasi, dan pembagian saham.
- Rapat Pendirian. Hasil rapat pendiri yang berisi keputusan-keputusan penting terkait pendirian perusahaan.
Pengajuan Permohonan ke Instansi Terkait
Setelah dokumen-dokumen lengkap, langkah selanjutnya adalah mengajukan permohonan pendirian perusahaan ke notaris. Notaris akan membantu dalam pembuatan akta pendirian dan memberikan legalitas terhadap perusahaan yang didirikan.
Proses yang umumnya dilakukan oleh notaris
- Verifikasi Dokumen. Notaris akan memverifikasi semua dokumen yang telah ada.
- Pembuatan Akta Pendirian. Notaris akan membuat akta pendirian berdasarkan hasil rapat pendiri dan ketentuan yang berlaku.
- Pengesahan Akta. Akta pendirian yang telah selesai akan diresmikan oleh Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan pengesahan.
Baca juga : Legalitas Usaha Buat Pemula! Pahamin Biar Enggak salah paham
Proses Pengesahan
Setelah akta pendirian sudah ada atau secara resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM, perusahaan secara resmi telah berdiri. Proses pengesahan ini biasanya memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada kompleksitas perusahaan dan beban kerja instansi terkait. Selain itu, faktor seperti kelengkapan dokumen dan efisiensi sistem administrasi juga dapat mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan.
Perusahaan akan mendapatkan beberapa dokumen penting, antara lain:
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Bukti resmi bahwa perusahaan telah terdaftar.
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Nomor identitas pajak perusahaan.
- Surat Keterangan Terdaftar (SKT). Surat keterangan yang menunjukkan bahwa perusahaan telah terdaftar dan berhak melakukan kegiatan usaha.
Setelah Perusahaan Berdiri
Setelah perusahaan berdiri, ada beberapa hal penting yang harus kamu pahami, antara lain:
- Membuka Rekening Bank. Membuka rekening bank atas nama perusahaan untuk keperluan transaksi keuangan.
- Mengurus Izin Usaha. Tergantung pada jenis usaha, mungkin memerlukan izin usaha tambahan dari instansi terkait.
- Membuat Stempel Perusahaan. Stempel untuk keperluan surat-menyurat dan dokumen resmi lainnya.
- Mendaftarkan Merek. Jika memiliki merek dagang, sebaiknya merek tersebut harus terdaftar untuk melindungi hak intelektual.
- Memenuhi Kewajiban Pajak. Perusahaan wajib membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Manfaat Mentaati Asas Legalitas dalam Pendirian Perusahaan
Legalitas adalah hal yang penting dalam dunia bisnis. Mengapa demikian? Pertama, legalitas memberikan kepercayaan kepada pihak eksternal, seperti pelanggan dan mitra bisnis. Kedua, legalitas melindungi aset-aset bisnis Anda. Terakhir, legalitas membuka peluang bisnis yang lebih luas. Jadi legalitas adalah investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Oleh karena itu, sebelum memulai usaha, pastikan semua persyaratan legal telah terpenuhi.
Bingung dengan persyaratannya? Konsultasikan langsung dengan ahli kami melalui WhatsApp di 087863140844 Respon cepat dan gratis. atau bisa kunjungi laman kami di Space.creya.co.id