5 Kekurangan PT Perorangan yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Daftar

5 Kekurangan PT Perorangan yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Daftar

Banyak orang tertarik membuat PT Perorangan karena prosesnya praktis dan cepat. Namun di balik kemudahannya, sering muncul pertanyaan penting: apa saja kekurangan PT Perorangan?

 

Secara singkat, bentuk usaha ini punya beberapa keterbatasan: hanya bisa dimiliki satu orang, kurang kredibel untuk tender besar, sulit menarik investor, upgrade ke PT biasa yang ribet, dan keterbatasan dalam struktur organisasi. Artikel ini akan membahas kelima poin tersebut agar kamu bisa menilai, apakah PT Perorangan cocok dengan kondisi usahamu atau sebaiknya memilih bentuk legalitas lain.

 

Nah, untuk lebih jelasnya, mari kita lihat satu per satu kekurangan PT Perorangan yang bisa memengaruhi perkembangan usaha.

 

1. Skala Terbatas: Hanya Bisa Dimiliki 1 Orang

 

PT Perorangan hanya boleh dimiliki oleh satu orang saja, di mana pemilik merangkap sebagai pemegang saham sekaligus direktur. Untuk usaha kecil ini terasa sederhana, tapi akan jadi kendala begitu bisnis berkembang.

 

Bayangkan kamu punya usaha kuliner yang mulai ramai dan ada teman yang ingin ikut invest. Karena struktur PT Perorangan tidak bisa menampung lebih dari satu pemegang saham, kamu terpaksa mengubah status ke PT biasa. Proses ini tentu makan waktu dan biaya tambahan.

 

 Kalau rencananya tetap solo founder, PT Perorangan masih cocok. Tapi kalau sejak awal sudah ada partner, sebaiknya langsung ke PT Biasa agar tidak repot di kemudian hari.

 

2. Kurang Kredibel untuk Tender & Kerja Sama Besar

 

Secara hukum PT Perorangan sah, tapi untuk banyak proyek besar atau tender, status ini sering belum cukup. Banyak instansi pemerintah dan perusahaan besar mensyaratkan PT biasa dengan struktur pemegang saham yang lengkap.

 

Contohnya, software house kecil ingin ikut pengadaan di BUMN. Dari sisi skill mereka mampu, tapi status badan hukum yang hanya PT Perorangan membuat mereka gugur di tahap administrasi.

 

 Kalau pasar yang dibidik UMKM atau kerja sama skala kecil, PT Perorangan sudah memadai. Tapi kalau targetnya tender besar, PT Biasa lebih tepat. Untuk usaha jasa dagang kecil yang hanya butuh legalitas kontrak dasar, bisa juga mempertimbangkan CV.

 

3. Sulit Menarik Investor

 

Investor butuh kepastian dalam bentuk saham atau ekuitas. Struktur PT Perorangan yang hanya mengenal satu pemilik membuat hal ini mustahil.

 

Misalnya, sebuah startup edukasi ingin mengikuti program akselerator. Investor tertarik, tapi tidak bisa masuk karena saham hanya boleh dipegang satu orang. Kesepakatan gagal, padahal potensi bisnisnya besar.

 

 Kalau kamu jalankan usaha dengan modal sendiri tanpa rencana mencari investor, PT Perorangan cukup aman. Tapi jika membidik pendanaan eksternal, lebih pas ke PT Biasa. Sementara kalau tujuanmu bukan investor tapi membangun kredibilitas, bisa tambahkan proteksi lewat pendaftaran merek (HAKI).

 

4. Upgrade ke PT Biasa Mahal & Ribet

 

PT Perorangan enak untuk mulai usaha, tapi ketika bisnis berkembang dan butuh struktur lebih besar, mau tidak mau harus di-upgrade ke PT biasa. Prosesnya melibatkan notaris, revisi dokumen di AHU, dan perizinan OSS ulang. Semua itu butuh biaya tambahan.

 

Contohnya, bisnis digital marketing yang awalnya solo berhasil berkembang pesat dalam setahun. Akhirnya harus upgrade ke PT biasa, dan keluar biaya ganda karena membuat badan usaha dua kali.

 

 Kalau targetmu hanya usaha jangka pendek dengan modal sendiri, PT Perorangan sudah cukup. Tapi kalau sejak awal kamu sudah menargetkan ekspansi atau kerja sama besar, lebih baik langsung ke PT Biasa.

 

5. Keterbatasan Struktur Organisasi

 

Dalam PT Perorangan, pemilik otomatis jadi direktur. Awalnya terasa simpel, tapi ketika butuh membagi peran manajerial, struktur ini jadi penghambat.

 

Misalnya, kamu ingin ada direktur keuangan yang mengurus laporan dan seorang direktur operasional yang mengatur produksi. Dalam PT Perorangan hal ini tidak bisa dilakukan. Bagi calon klien besar, struktur yang terlalu sederhana bisa menurunkan kepercayaan.

 

 Kalau bisnis masih skala kecil dan nyaman dikelola sendiri, PT Perorangan cukup. Tapi kalau mulai butuh tim manajemen profesional, pilih PT Biasa. Jika masalahnya hanya soal citra profesional tanpa butuh struktur formal, kamu bisa tambah solusi Virtual Office agar perusahaan terlihat lebih kredibel di mata klien.

 

Jadi, PT Perorangan Ini Cocok untuk Siapa?

 

PT Perorangan memang bukan untuk semua orang, tapi ada kondisi di mana bentuk ini bisa jadi solusi paling tepat:

 

  • Usaha dibangun seorang diri

Kamu jalan sendiri tanpa partner, dan memang belum ada rencana berbagi kepemilikan usaha.

  • Modal dari tabungan pribadi
    Semua biaya usaha berasal dari kantong sendiri, tidak ada rencana mencari investor atau pendanaan eksternal.
  • Pasar masih sederhana
    Fokus pada klien kecil, seperti buka toko online, jasa desain, atau bimbel rumahan.
  • Butuh legalitas cepat
    Prioritas utama adalah segera punya badan hukum untuk buka rekening bisnis atau kontrak sederhana.
  • Hanya untuk 1–2 tahun ke depan

Usaha dijalankan tanpa ambisi ekspansi besar, sekadar memastikan semuanya legal dan bisa beroperasi rapi.

 

Kalau kondisi usahamu sesuai dengan poin-poin di atas, PT Perorangan bisa jadi pilihan tepat. Tapi kalau masih ragu apakah lebih cocok PT Perorangan, PT Biasa, atau CV, langsung saja konsultasikan dengan tim Creya. Konsultasi ini gratis dan akan membantumu menemukan jalur legalitas paling sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

 

[Konsultasi Gratis Sekarang]

Keuntungan Membuat PT Perorangan untuk Pemilik Usaha

Keuntungan Membuat PT Perorangan untuk Pemilik Usaha

Setelah tahu bahwa PT Perorangan bisa didirikan oleh satu orang dengan proses yang relatif cepat, wajar jika pemilik usaha  mulai mempertimbangkan: apakah pembuatan PT Perorangan ini benar-benar menguntungkan bagi usaha saya?

Apalagi jika saat ini sedang menjalankan usaha kecil atau baru berkembang. Memilih bentuk badan usaha yang tepat bisa berdampak langsung pada kredibilitas, fleksibilitas, dan cara kamu menjalankan operasional sehari-hari.

Jadi, Apa keuntungan membuat PT Perorangan?

PT Perorangan memberi perlindungan hukum dengan pemisahan harta pribadi dan usaha, membuat bisnis terlihat lebih profesional, dan memudahkan banyak proses administratif seperti pembukaan rekening hingga kerja sama dengan mitra. Pada artikel ini akan dibahas keuntungan-keuntungan tersebut secara praktis agar kamu bisa menilai sendiri kecocokannya untuk usahamu.

Apa Keuntungan Membuat PT Perorangan?

Berikut adalah manfaat utama yang membuat PT Perorangan semakin populer di kalangan pemilik usaha kecil dan UMKM:

  1. Perlindungan Aset Pribadi yang Jelas
    Dengan PT Perorangan, aset pribadi kamu seperti rumah dan tabungan terpisah dari bisnis. Jadi, jika bisnis mengalami masalah finansial atau hukum, aset pribadi tetap aman.
  2. Proses Pendirian yang Cepat dan Sederhana
    Syarat dan administrasi PT Perorangan lebih ringan dibanding PT biasa. Kamu bisa fokus mengembangkan usaha tanpa terlalu banyak hambatan birokrasi di awal.
  3. Biaya Awal yang Lebih Terjangkau
    Untuk UMKM, biaya mendirikan PT Perorangan biasanya lebih murah karena prosesnya tidak memerlukan banyak dokumen dan jasa notaris yang rumit.
  4. Legalitas Formal yang Diakui
    Mendapatkan status badan hukum memberikan kepercayaan lebih dari mitra bisnis, bank, dan pelanggan. Kamu bisa membuat kontrak kerja resmi, membuka rekening bisnis, dan ikut tender lebih mudah.
  5. Cocok untuk Pemilik Tunggal
    Kalau kamu ingin tetap pegang kendali penuh tanpa harus menunggu rekan pendiri atau investor, PT Perorangan sangat pas karena hanya memerlukan satu pendiri.
  6. Fleksibilitas Perubahan Struktur di Masa Depan
    Saat bisnis berkembang, PT Perorangan bisa diubah menjadi PT biasa dengan struktur yang lebih kompleks dan punya lebih banyak pemegang saham.
  7. Tidak Wajib Akta Notaris di Awal
    Dalam banyak kasus, pendirian PT Perorangan bisa dilakukan tanpa akta notaris, cukup dengan prosedur administrasi resmi pemerintah. Ini membuat proses lebih cepat dan mudah.
  8. Pengakuan oleh Pihak Ketiga
    Dokumen PT Perorangan biasanya sudah cukup untuk berbagai kebutuhan administratif, seperti pembukaan rekening di bank atau kerjasama dengan marketplace dan vendor.

Apakah PT Perorangan Cocok untuk Bisnismu?

Jika kamu seorang pelaku UMKM atau pemilik usaha kecil yang ingin tampil lebih profesional, menjaga aset pribadi, dan mempercepat legalisasi usaha tanpa proses ribet, PT Perorangan sangat layak dipertimbangkan.

Namun, bila kamu berencana mengajak mitra atau investor sejak awal, PT biasa mungkin lebih sesuai karena struktur kepemilikannya lebih fleksibel.

Tapi kalau kamu sudah yakin PT Perorangan adalah pilihan tepat, saatnya melangkah ke tahap berikutnya: Cara Membuat PT Perorangan: Panduan Cepat Anti Ribet. Di artikel selanjutnya, kami akan membahas panduan lengkap langkah demi langkah, mulai dari persiapan dokumen hingga proses pendaftaran resmi, supaya kamu bisa langsung memulai bisnis dengan payung hukum yang kuat.

 

Kenapa Usaha Perorangan Sebaiknya Diubah Jadi PT Perorangan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kenapa Usaha Perorangan Sebaiknya Diubah Jadi PT Perorangan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Banyak pelaku usaha mandiri atau usaha perorangan masih menjalankan bisnis tanpa legalitas resmi. Selama jalan dan menghasilkan, mereka merasa itu sudah cukup. Padahal, pemerintah sudah menyediakan solusi mudah untuk pelaku usaha kecil dan UMKM: PT Perorangan.

PT Perorangan dibuat agar pelaku usaha bisa mendapatkan pengakuan hukum, memisahkan aset pribadi, buka rekening bisnis, dan menjangkau lebih banyak peluang seperti tender atau kerja sama dengan perusahaan besar — tanpa ribet bikin akta notaris atau punya partner usaha.

Di artikel ini, kita akan bahas kenapa kamu perlu mempertimbangkan legalitas ini, perbedaannya dengan usaha perorangan biasa, serta bagaimana PT Perorangan bisa membawa bisnismu naik kelas.

PT Perorangan vs CV: Mana yang Paling Cocok untuk Bisnismu?

PT Perorangan vs CV: Mana yang Paling Cocok untuk Bisnismu?

Saat ingin meresmikan usahanya, banyak pelaku usaha bingung memilih antara membuat CV atau PT Perorangan. Keduanya punya kelebihan masing-masing, tapi pilihan terbaik sangat tergantung pada jenis, skala, dan arah perkembangan bisnismu.

 

Kalau kamu juga sedang di fase ini, artikel ini akan bantu kamu melihat perbedaan dasarnya, membandingkan manfaatnya, dan memberikan rekomendasi usaha seperti apa yang cocok dengan CV atau PT Perorangan. Yuk, lanjutkan membaca untuk temukan yang paling pas buat bisnismu.

 

Perbedaan Dasar antara PT Perorangan dan CV

Walaupun sama-sama bisa digunakan untuk menjalankan usaha secara sah, CV dan PT Perorangan punya perbedaan mendasar yang penting dipahami sejak awal. Ini bukan soal mana yang lebih baik, tapi mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi usahamu.

Berikut beberapa perbedaan utama antara CV dan PT Perorangan:

  • Status Badan Usaha
    CV bukan badan hukum. Artinya, tanggung jawab usaha bisa melekat ke pemilik secara pribadi. Sementara PT Perorangan adalah badan hukum yang diakui negara, sehingga tanggung jawab terbatas hanya sebatas modal yang ditanamkan.

  • Proses Pembuatan
    CV biasanya dibuat lewat notaris, lalu didaftarkan ke sistem AHU. PT Perorangan bisa dibuat sendiri secara online lewat sistem OSS tanpa akta notaris, meskipun tetap ada syarat administratif yang harus dipenuhi.

  • Biaya & Waktu Pembuatan
    Biaya pembuatan CV umumnya lebih mahal karena melibatkan notaris, dan prosesnya bisa memakan waktu beberapa hari kerja. PT Perorangan cenderung lebih cepat dan murah, terutama jika kamu menggunakan jasa yang sudah terbiasa mengurusnya.

  • Pengakuan & Legalitas
    Karena CV bukan badan hukum, beberapa perusahaan besar, instansi pemerintah, atau mitra bisnis skala besar kadang lebih memilih bekerja sama dengan PT   meskipun dalam praktiknya, banyak usaha tetap sukses pakai CV.

Perbedaan-perbedaan ini akan lebih terasa dampaknya saat usahamu tumbuh. Maka dari itu, penting untuk tahu fiturnya secara lebih rinci, agar bisa menyesuaikan dengan rencana jangka panjang bisnis kamu.

 

Perbandingan Fitur dan Manfaat

Supaya kamu bisa melihat perbedaan antara CV dan PT Perorangan secara lebih praktis, berikut ini adalah beberapa aspek penting yang sering jadi pertimbangan pelaku usaha. Tabel ini akan bantu kamu membandingkan fitur utamanya, dan dampaknya ke kegiatan bisnismu sehari-hari:

Fitur / ManfaatCVPT Perorangan
Status Badan HukumBukan badan hukumBadan hukum resmi
Tanggung Jawab PemilikPribadi (tanpa batas)Terbatas sesuai modal
Proses PembuatanMelalui notarisBisa dibuat sendiri via OSS
Modal AwalTidak ada batas minimumDiatur sesuai kriteria UMKM
Rekening BisnisBisaBisa
Kerja Sama dengan Perusahaan BesarKadang terbatasLebih diutamakan
Akses Tender atau Proyek B2BTerbatas (tergantung instansi)Lebih mudah memenuhi syarat
Akses Investasi & PendanaanLebih sulitLebih terbuka dan legal
Pelaporan PajakLebih sederhanaLebih formal, wajib laporan tahunan

Meski CV terlihat lebih sederhana, PT Perorangan biasanya memberikan kesan lebih profesional dan siap bertumbuh, terutama kalau kamu punya rencana jangka panjang untuk mengembangkan bisnis.

Selanjutnya, kita akan bahas lebih spesifik: usaha seperti apa yang cocok untuk masing-masing bentuk badan usaha. Ini akan bantu kamu menilai berdasarkan jenis bisnismu sekarang.

 

Usaha Seperti Apa yang Cocok untuk CV atau PT Perorangan?

Setiap bentuk usaha punya kebutuhan yang berbeda. Maka, memilih antara CV atau PT Perorangan bukan soal mana yang lebih bagus, tapi mana yang lebih cocok untuk kondisimu saat ini. Berikut ini gambaran tipe usaha yang biasanya cocok dengan masing-masing bentuk badan usaha:

Usaha yang Cocok Menggunakan CV:

  • Usaha keluarga atau kemitraan kecil
    Cocok untuk kamu yang membangun usaha bareng pasangan, saudara, atau teman dekat.

  • Bisnis awal yang masih sederhana
    Misalnya warung kopi, usaha cuci motor, atau toko kecil yang belum punya banyak transaksi.

  • Tidak punya kebutuhan mendesak untuk kerja sama dengan korporasi besar
    Karena CV tidak memiliki status badan hukum, biasanya kurang dilirik dalam kerja sama formal skala besar.

  • Ingin biaya awal yang lebih ringan
    Proses pembuatan CV relatif lebih murah dan cepat dibanding PT biasa (meskipun sedikit berbeda dengan PT Perorangan).

Usaha yang Cocok Menggunakan PT Perorangan:

  • Freelancer atau profesional yang ingin naik kelas secara legalitas
    Misalnya kamu seorang desainer, konsultan, atau developer yang ingin pisahkan keuangan pribadi dan bisnis.

  • Usaha digital & startup kecil
    Seperti bisnis online, agency, reseller, software house, atau UMKM modern yang ingin tampil lebih profesional.

  • Usaha yang mulai berkembang dan ingin kerja sama B2B
    Banyak perusahaan besar atau instansi pemerintahan mensyaratkan kerja sama dengan badan usaha berbadan hukum.

  • Pelaku usaha yang ingin lebih aman secara hukum
    Karena PT Perorangan punya pemisahan antara aset pribadi dan aset usaha.

Kalau kamu masih bingung atau merasa usahamu di antara keduanya, tenang. Di bagian selanjutnya, kamu akan menemukan pertimbangan logis untuk membantu mengambil keputusan terbaik. Mau lanjut?

Jadi Mana yang Terbaik? PT Perorangan atau CV?

Kalau kamu masih ragu antara CV atau PT Perorangan, coba pikirkan ini:

Apakah kamu ingin kerja sama dengan perusahaan besar atau ikut tender?
Kalau iya, PT Perorangan bisa jadi pilihan yang lebih tepat karena memiliki badan hukum yang diakui secara resmi.
Misalnya, kalau kamu ingin ikut proyek pemerintah atau kerjasama dengan perusahaan besar, biasanya mereka hanya mau berpartner dengan badan usaha yang punya status hukum jelas seperti PT Perorangan.

Apakah kamu membangun usaha bareng keluarga atau teman, tanpa rencana ekspansi besar?
Kalau begitu, CV bisa jadi solusi yang lebih simpel dan cepat.
Misalnya, usaha katering kecil yang dimulai bersama keluarga atau teman biasanya cukup dengan CV karena prosesnya lebih mudah dan biaya awalnya lebih ringan.

Apakah kamu ingin perlindungan hukum dan aset pribadi lebih aman?
PT Perorangan menyediakan pemisahan aset pribadi dan bisnis, sedangkan CV tidak.
Misalnya, kalau usaha kamu mengalami masalah hukum, aset pribadi kamu tetap terlindungi jika menggunakan PT Perorangan. Tapi kalau pakai CV, risiko aset pribadi bisa ikut terdampak.

Apakah kamu mengincar efisiensi biaya dan kecepatan awal?
CV cenderung lebih murah dan cepat dalam proses awal, meskipun ke depannya punya batasan tertentu.
Misalnya, kalau kamu ingin cepat memulai usaha dan modal terbatas, CV bisa jadi pilihan awal. Tapi kamu perlu siap kalau nanti perlu upgrade ke badan hukum yang lebih resmi.

Tidak ada jawaban mutlak mana yang lebih baik. Semuanya tergantung pada kondisi bisnismu saat ini dan rencana jangka panjangnya.

 

Masih Ragu? Konsultasi Saja dengan Tim Kami, Gratis!

Kalau kamu masih belum yakin ingin pakai CV atau PT Perorangan, kamu bisa cerita dulu ke tim kami. Kami akan bantu evaluasi kondisi usaha kamu dan kasih saran paling objektif, nggak harus langsung daftar kok.

Langsung saja klik tombol di bawah untuk mulai sesi konsultasi!

[Konsultasi Gratis]

PT Perorangan untuk UMKM: Panduan Lengkap yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Memutuskan

PT Perorangan untuk UMKM: Panduan Lengkap yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Memutuskan

Sebagai pelaku UMKM yang mulai merasakan perkembangan usaha, Anda mungkin sudah pernah mendengar istilah PT Perorangan. Mungkin juga Anda tahu sekilas manfaatnya, tapi belum benar-benar yakin apakah bentuk badan usaha ini tepat untuk bisnis Anda.

Di artikel ini, kita akan kupas tuntas apa itu PT Perorangan, manfaatnya khusus untuk UMKM, siapa yang memang benar-benar butuh, serta langkah praktis dan realistis untuk memulai. Semua disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan fokus pada kebutuhan Anda sebagai pengusaha yang ingin naik kelas.

Apa Itu PT Perorangan dan Kenapa UMKM Perlu Tahu?

PT Perorangan adalah bentuk perseroan terbatas yang dimiliki oleh satu orang saja, berbeda dengan PT biasa yang biasanya didirikan minimal oleh dua orang. PT Perorangan ini diresmikan oleh pemerintah sebagai solusi untuk memudahkan pelaku UMKM mendapatkan badan hukum dengan proses yang lebih simpel dan biaya yang relatif ringan.

Manfaat Utama PT Perorangan untuk UMKM:

  • Memiliki badan hukum resmi yang memudahkan urusan legal dan administratif

  • Memisahkan aset dan keuangan pribadi dari bisnis sehingga risiko lebih terkelola

  • Lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan, kredit usaha, dan peluang kerjasama dengan perusahaan atau instansi

  • Bisa membuka rekening bank atas nama perusahaan, memudahkan transaksi dan pencatatan keuangan

  • Memperoleh nomor induk berusaha (NIB) yang diperlukan untuk berbagai perizinan dan kemudahan bisnis

Siapa yang Cocok dan Siapa yang Belum Perlu PT Perorangan?

Tidak semua usaha perlu buru-buru upgrade ke PT Perorangan. Berikut gambaran yang lebih realistis dan masuk akal sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

UMKM yang Tepat untuk Segera Upgrade ke PT Perorangan:

  1. Bisnis Kuliner Skala Menengah ke Atas
    Contoh: katering korporat, produksi makanan kemasan, kedai kopi kekinian yang mulai franchise.
    Kenapa? Karena sering bekerja sama dengan instansi dan perusahaan yang memerlukan kontrak resmi dan legalitas.

  2. Bisnis Online dan E-Commerce dengan Omzet Besar
    Misalnya brand lokal, reseller, dropshipper yang sudah stabil dan ingin memperluas akses pasar serta fitur marketplace.

  3. Jasa Profesional dan Kreatif dengan Klien Korporat
    Desainer grafis, digital marketing, konsultan, content creator yang ingin mengerjakan proyek dari perusahaan besar atau pemerintah.

  4. Usaha Manufaktur/Produksi UMKM
    Seperti konveksi, kerajinan, produk daur ulang yang mulai memasok ke toko atau melakukan ekspor.

  5. Jasa Konstruksi Kecil dan Renovasi
    Agar bisa ikut tender proyek pemerintah dan swasta dengan legalitas yang lengkap.

Potensi dan Peluang Setelah Menjadi PT Perorangan

Berikut beberapa contoh nyata UMKM di Indonesia yang berkembang pesat setelah mengurus PT Perorangan:

  • Produsen Makanan Kemasan di Surabaya

Setelah memiliki PT Perorangan, bisa mengikuti pameran produk UMKM dari Dinas Koperasi & UKM dan menjalin kontrak suplai makanan ringan ke koperasi pegawai dan kantin instansi. Legalitas badan usaha mempermudah transaksi dan menambah kredibilitas.

  • Jasa Desain Grafis di Bandung
    Setelah berbadan hukum, mendapatkan proyek branding fintech besar dengan kontrak resmi yang meningkatkan stabilitas pendapatan.

  • Konveksi Lokal di Bekasi
    Bisa pasok seragam untuk perusahaan tambang dan ikut program pembiayaan LPDB-KUMKM karena sudah berbadan hukum.

Langkah Praktis Membuat PT Perorangan

Membuat PT Perorangan kini relatif mudah dengan sistem Online Single Submission (OSS):

  1. Siapkan dokumen pribadi: KTP, NPWP

  2. Pilih nama perusahaan yang unik dan sesuai aturan

  3. Registrasi melalui sistem OSS, dapatkan NIB dan izin usaha

  4. Lengkapi akta pendirian melalui notaris (bisa dilakukan secara online)

  5. Buka rekening bank atas nama PT Perorangan

Kesimpulan: Apakah PT Perorangan Tepat untuk Usaha Anda?

Jika usaha Anda sudah mulai berkembang, ingin memperluas pasar, butuh akses pembiayaan, atau berencana kerjasama formal dengan perusahaan dan instansi, PT Perorangan adalah pilihan tepat untuk naik kelas secara legal dan profesional.

Fokuslah pada pengembangan usaha dan cashflow, dan gunakan PT Perorangan sebagai alat strategis untuk memajukan bisnis Anda.

 

Cara Membuka Rekening Bank untuk PT Perorangan di Indonesia

Cara Membuka Rekening Bank untuk PT Perorangan di Indonesia

Membuka rekening bank untuk PT Perorangan (Perseroan Terbatas Perorangan) merupakan langkah penting dalam mengelola keuangan bisnis secara resmi dan terpisah dari keuangan pribadi. PT Perorangan, yang diatur berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja, memberikan kemudahan bagi individu untuk menjalankan bisnis dengan bentuk badan hukum yang jelas tanpa melibatkan banyak pemegang saham.

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuka rekening bank untuk PT Perorangan di Indonesia:

1. Persiapkan Dokumen yang Dibutuhkan

Sebelum mengunjungi bank untuk membuka rekening, pastikan Anda sudah mempersiapkan dokumen-dokumen berikut ini:

a. Dokumen Pendiri PT Perorangan:

  • Akta Pendirian PT Perorangan: Akta ini diterbitkan oleh notaris setelah Anda mendaftarkan PT Perorangan di sistem AHU (Administrasi Hukum Umum) Kementerian Hukum dan HAM.

  • Surat Keputusan Pengesahan dari Kemenkumham: Surat ini menyatakan bahwa PT Perorangan Anda telah disahkan dan terdaftar secara sah.

  • Nomor Induk Berusaha (NIB): NIB yang diterbitkan melalui sistem OSS (Online Single Submission) ini berfungsi sebagai izin usaha dan identitas usaha.

b. Dokumen Identitas Pemilik PT:

  • KTP (Kartu Tanda Penduduk): Warga Negara Indonesia yang menjadi pemilik tunggal PT Perorangan.

  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak): Jika Anda sudah terdaftar sebagai wajib pajak, pastikan membawa NPWP pribadi Anda.

c. Dokumen Lainnya:

  • Alamat Usaha: Alamat kantor atau tempat usaha yang terdaftar di dokumen-dokumen sebelumnya.

  • Surat Keterangan Domisili Usaha: Jika alamat usaha Anda berbeda dengan alamat pribadi, Anda harus memiliki surat keterangan domisili dari kelurahan setempat.

2. Pilih Bank yang Tepat

Banyak bank di Indonesia yang menawarkan produk rekening untuk PT Perorangan, baik bank nasional maupun bank syariah. Beberapa bank yang sering digunakan untuk membuka rekening bisnis adalah:

  • Bank Mandiri

  • Bank Negara Indonesia (BNI)

  • Bank Rakyat Indonesia (BRI)

  • Bank Central Asia (BCA)

  • Bank CIMB Niaga

  • Bank Syariah Indonesia (BSI)

Pilih bank yang memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan usaha Anda, seperti biaya administrasi yang wajar, kemudahan transaksi, dan fitur-fitur digital yang mendukung operasional bisnis.

3. Kunjungi Cabang Bank yang Dipilih

Setelah mempersiapkan semua dokumen, kunjungi cabang bank pilihan Anda. Biasanya, bank akan memiliki layanan khusus untuk nasabah bisnis atau UMKM, jadi pastikan untuk memberitahukan petugas bahwa Anda membuka rekening untuk PT Perorangan.

Di bank, Anda akan diminta untuk mengisi formulir pembukaan rekening dan menyerahkan dokumen-dokumen yang telah disiapkan. Selain itu, petugas bank akan melakukan verifikasi terhadap data-data yang Anda ajukan.

4. Isi Formulir dan Proses Verifikasi

Setelah menyerahkan dokumen, Anda akan diminta untuk mengisi formulir pembukaan rekening. Beberapa informasi yang harus Anda isi di antaranya:

  • Nama lengkap pemilik PT

  • Nama PT Perorangan

  • Jenis usaha

  • Alamat PT Perorangan

  • Nomor Induk Berusaha (NIB)

Proses verifikasi akan dilakukan oleh pihak bank untuk memastikan bahwa semua dokumen Anda valid. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam tergantung pada bank dan kelengkapan dokumen.

5. Setor Awal dan Aktivasi Rekening

Setelah verifikasi dokumen selesai, Anda akan diminta untuk melakukan setoran awal. Setoran awal ini bervariasi tergantung pada jenis rekening yang Anda pilih. Biasanya, setoran awal untuk rekening PT Perorangan berada di kisaran Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000, tetapi bisa lebih tergantung kebijakan bank.

Setelah setoran awal dilakukan, rekening bisnis Anda akan aktif dan Anda akan diberikan buku tabungan serta kartu ATM atau kartu debit. Beberapa bank juga menyediakan layanan banking digital (mobile banking atau internet banking) yang memudahkan pengelolaan transaksi bisnis secara online.

6. Aktivasi Fitur-Fitur Bank yang Dibutuhkan

Beberapa bank menawarkan fitur tambahan yang bisa mempermudah transaksi bisnis Anda, seperti:

  • Internet Banking: Untuk memudahkan pengelolaan rekening dan melakukan transfer atau pembayaran secara online.

  • Mobile Banking: Aplikasi di ponsel untuk melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja.

  • Kartu Kredit: Beberapa bank menawarkan kartu kredit bisnis untuk mempermudah transaksi pembayaran.

Pastikan untuk mengaktifkan fitur-fitur ini jika sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

7. Penggunaan Rekening untuk Transaksi Usaha

Setelah rekening aktif, Anda bisa mulai menggunakannya untuk transaksi usaha, seperti:

  • Menerima pembayaran dari pelanggan

  • Membayar tagihan atau supplier

  • Mengelola pengeluaran dan pendapatan usaha dengan lebih rapi dan terpisah dari keuangan pribadi

Manfaat Membuka Rekening Bank untuk PT Perorangan

  1. Pemisahan Keuangan Pribadi dan Bisnis: Rekening bank untuk PT Perorangan akan memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha, yang sangat penting untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik dan memudahkan laporan pajak.

  2. Legalisasi Transaksi Bisnis: Menggunakan rekening bank atas nama PT Perorangan membantu transaksi bisnis Anda lebih sah dan dapat dipertanggungjawabkan.

  3. Akses Layanan Bank untuk Usaha: Dengan rekening bisnis, Anda dapat mengakses berbagai layanan yang khusus disediakan untuk pelaku usaha, seperti pinjaman usaha, fasilitas kartu kredit bisnis, atau layanan payroll karyawan.

  4. Kemudahan dalam Pengelolaan Keuangan: Memiliki rekening khusus untuk PT Perorangan memungkinkan Anda untuk mengelola keuangan bisnis dengan lebih efisien, terutama dalam hal pembayaran pajak dan laporan keuangan.

Kesimpulan

Membuka rekening bank untuk PT Perorangan merupakan langkah penting dalam menjalankan bisnis yang sah secara hukum dan terorganisir. Proses pembukaan rekening ini cukup sederhana, asalkan Anda mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan dan memilih bank yang sesuai dengan kebutuhan usaha Anda. Dengan rekening bank yang terpisah untuk bisnis, Anda dapat lebih mudah mengelola keuangan dan memperlancar operasional usaha Anda.

Berapa Modal Dasar PT Perorangan? Simak Ketentuannya

Berapa Modal Dasar PT Perorangan? Simak Ketentuannya

Modal dasar adalah jumlah modal yang harus disetor oleh pendiri perusahaan sebagai syarat untuk mendirikan sebuah badan usaha, dalam hal ini PT (Perseroan Terbatas) Perorangan. Ketentuan mengenai modal dasar PT Perorangan diatur dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, terutama yang terkait dengan Undang-Undang Cipta Kerja dan regulasi lainnya yang mengatur tentang PT Perorangan.

Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas ketentuan mengenai modal dasar PT Perorangan dan bagaimana cara menentukan jumlah yang tepat.

1. Apa Itu PT Perorangan?

PT Perorangan adalah bentuk usaha yang hanya dimiliki oleh satu orang (perorangan) sebagai pemegang saham tunggal. Ini adalah bentuk perusahaan yang memungkinkan individu untuk mendirikan perusahaan dengan status badan hukum yang jelas, tanpa melibatkan lebih dari satu orang atau pemegang saham.

PT Perorangan dapat didirikan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) dan memiliki kemudahan dalam hal proses pendirian serta pengelolaan administrasi yang lebih sederhana dibandingkan PT pada umumnya yang membutuhkan lebih dari satu pemegang saham.

2. Modal Dasar PT Perorangan: Ketentuan Terbaru

Menurut ketentuan yang berlaku dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, ketentuan modal dasar untuk PT Perorangan adalah sebagai berikut:

a. Modal Dasar Minimum PT Perorangan

Berdasarkan peraturan yang berlaku, modal dasar PT Perorangan adalah minimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah). Hal ini memudahkan individu untuk mendirikan perusahaan dengan modal yang relatif rendah, namun tetap memberikan legitimasi dan status hukum sebagai badan usaha.

b. Modal Disetor Minimum

Modal yang disetor adalah modal yang benar-benar dibayarkan dan diterima oleh perusahaan saat pendirian PT. Untuk PT Perorangan, modal setorannya minimal adalah 25% dari modal dasar yang disepakati. Dengan demikian, jika modal dasar PT Perorangan adalah Rp 1.000.000, maka modal setorannya minimal adalah Rp 250.000.

Namun, banyak pengusaha yang memilih untuk menyetor modal lebih besar dari angka minimum ini agar dapat memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam pengelolaan bisnis di masa depan.

c. Modal Dasar yang Lebih Besar

Jika pendiri PT Perorangan memutuskan untuk menyetor lebih dari angka minimum, maka mereka bisa menentukan jumlah modal yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan usaha dan rencana pengembangan perusahaan. Tidak ada batasan maksimal untuk modal dasar PT Perorangan, meskipun modal yang terlalu besar tidak selalu diperlukan untuk usaha kecil atau mikro.

3. Cara Menghitung Modal Dasar dan Modal Disetor

Misalnya, jika Anda ingin mendirikan PT Perorangan dengan modal dasar yang lebih besar, misalkan Rp 10.000.000, maka:

  • Modal Dasar = Rp 10.000.000

  • Modal Disetor (minimal 25%) = Rp 2.500.000

Modal dasar ini akan tercatat dalam dokumen pendirian PT Perorangan, yang nantinya digunakan untuk mendaftarkan perusahaan Anda melalui sistem Online Single Submission (OSS).

4. Pentingnya Modal Dasar dalam Pendirian PT Perorangan

Modal dasar memiliki beberapa peran penting dalam pendirian PT Perorangan:

  • Menunjukkan Kemampuan Finansial Perusahaan: Modal dasar menjadi indikator kemampuan finansial perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha, meskipun tidak sepenuhnya mencerminkan seluruh modal yang dimiliki oleh perusahaan.

  • Memperkuat Legitimasi Usaha: Meskipun modal dasar minimal dapat rendah, memiliki jumlah modal yang cukup memberikan kepercayaan kepada pihak ketiga, seperti pelanggan, supplier, dan mitra bisnis, bahwa perusahaan memiliki modal yang cukup untuk beroperasi.

  • Persyaratan Izin Usaha: Modal dasar menjadi bagian dari persyaratan untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB), yang diperlukan untuk memperoleh izin usaha dan melakukan kegiatan bisnis secara sah.

5. Kapan Modal Dasar Dapat Ditambah?

Setelah PT Perorangan didirikan, Anda bisa menambah modal dasar kapan saja sesuai dengan kebutuhan usaha. Hal ini bisa dilakukan melalui proses perubahan anggaran dasar perusahaan yang kemudian dilaporkan melalui sistem OSS. Menambah modal dasar dapat dilakukan jika Anda memerlukan lebih banyak dana untuk mengembangkan bisnis atau memperluas operasional usaha.

6. Keuntungan Modal Dasar yang Rendah

Salah satu keuntungan terbesar dari modal dasar PT Perorangan yang relatif rendah adalah:

  • Kemudahan Pendirian: Dengan modal dasar minimum Rp 1.000.000, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk mendirikan perusahaan, sehingga lebih ramah bagi usaha mikro dan kecil.

  • Fleksibilitas Finansial: Anda bisa menambah modal sesuai dengan kebutuhan operasional bisnis, tanpa terikat pada jumlah modal yang tinggi pada awal pendirian.

7. Apakah Modal Dasar Memengaruhi Pajak?

Modal dasar PT Perorangan tidak langsung memengaruhi kewajiban pajak Anda. Namun, jumlah modal yang lebih besar dapat memberikan gambaran mengenai kapasitas perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha dan berpotensi berpengaruh pada jenis dan jumlah pajak yang dibayar, tergantung pada omzet dan skala usaha Anda.

8. Kesimpulan: Modal Dasar PT Perorangan

Modal dasar untuk mendirikan PT Perorangan di Indonesia cukup terjangkau, yaitu minimal Rp 1.000.000, dengan modal setorannya setidaknya 25% dari modal dasar tersebut. Meski demikian, Anda tetap bisa menambah modal dasar sesuai dengan kebutuhan usaha. Hal ini memungkinkan individu untuk memulai usaha dalam bentuk badan hukum yang sah dengan modal yang relatif ringan.

Modal dasar yang rendah memberikan kesempatan bagi pelaku usaha mikro dan kecil untuk mendirikan usaha yang lebih legal dan terorganisir, sambil tetap mematuhi regulasi yang ada. Dengan begitu, Anda bisa menjalankan usaha dengan lebih profesional dan memiliki kesempatan untuk berkembang di masa depan.

Jika Anda berencana mendirikan PT Perorangan, pastikan untuk merencanakan jumlah modal dengan bijak, sesuaikan dengan kebutuhan bisnis, dan perhatikan ketentuan hukum yang berlaku.

Cara Membuat NIB (Nomor Induk Berusaha) Perorangan

Cara Membuat NIB (Nomor Induk Berusaha) Perorangan

Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah identitas resmi yang diberikan oleh pemerintah untuk setiap pelaku usaha di Indonesia. NIB berlaku sebagai izin usaha dan nomor registrasi yang wajib dimiliki oleh setiap pelaku usaha, baik yang berbentuk badan usaha maupun perorangan. NIB ini diterbitkan melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang dikelola oleh pemerintah Indonesia.

Bagi pelaku usaha perorangan, proses pembuatan NIB lebih sederhana dibandingkan dengan badan usaha. Berikut adalah langkah-langkah cara membuat NIB perorangan di Indonesia.

1. Persiapkan Dokumen dan Persyaratan

Sebelum membuat NIB, pastikan Anda sudah menyiapkan beberapa dokumen dan data yang dibutuhkan, seperti:

  • KTP (Kartu Tanda Penduduk): Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menjalankan usaha. 
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak): Wajib bagi pelaku usaha untuk memiliki NPWP, meskipun ada pengecualian untuk usaha mikro dan kecil yang pendapatannya di bawah batas tertentu. 
  • Alamat Usaha: Jika Anda memiliki alamat usaha yang berbeda dari tempat tinggal, pastikan alamat tersebut valid. 
  • Jenis Usaha: Tentukan jenis usaha yang akan dijalankan. OSS akan menanyakan hal ini untuk menentukan sektor usaha Anda. 

2. Akses Portal OSS (Online Single Submission)

Pembuatan NIB dilakukan melalui portal OSS RBA (Risk-Based Approach), yang dikelola oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Berikut adalah langkah-langkah mengakses portal OSS:

  • Kunjungi situs OSS RBA di https://oss.go.id/. 
  • Buat akun jika Anda belum memiliki akun dengan klik “Daftar” dan lengkapi informasi yang diminta, seperti nama, email, nomor telepon, dan data lainnya. 

3. Login dan Pilih Menu “Buat NIB”

Setelah memiliki akun, login ke portal OSS menggunakan email dan password yang sudah terdaftar. Setelah itu:

  • Pilih menu “Perizinan Berusaha”. 
  • Pilih “Buat NIB” pada kategori usaha perorangan. 
  • Lengkapi informasi yang diminta sesuai dengan data usaha Anda, seperti jenis usaha, lokasi usaha, serta data pribadi pemilik usaha (KTP). 

4. Isi Data Usaha

Dalam proses ini, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa data yang terkait dengan usaha Anda:

  • Sektor Usaha: Pilih sektor yang sesuai dengan usaha Anda. 
  • Skala Usaha: Pilih skala usaha yang sesuai, apakah mikro, kecil, menengah, atau besar. 
  • Kode KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia): Ini adalah kode yang mengidentifikasi jenis usaha yang Anda jalankan. Anda bisa memilih kode yang relevan dengan usaha Anda dari daftar yang disediakan oleh OSS. 
  • Lokasi Usaha: Isi alamat usaha secara lengkap, jika berbeda dari alamat domisili pribadi. 

5. Verifikasi Data dan Proses Penerbitan NIB

Setelah mengisi data yang diperlukan, sistem OSS akan meminta Anda untuk memeriksa kembali informasi yang telah dimasukkan. Jika sudah yakin, Anda bisa mengklik “Ajukan” untuk proses verifikasi.

  • Sistem OSS akan memverifikasi data Anda. Jika tidak ada masalah, NIB akan segera diterbitkan. 
  • NIB ini berlaku sebagai nomor identitas usaha dan sekaligus sebagai izin usaha. Jika diperlukan, Anda bisa langsung mencetak dokumen tersebut setelah diterbitkan. 

6. Unduh dan Simpan NIB

Setelah proses verifikasi selesai, Anda akan diberikan NIB yang dapat diunduh dalam bentuk PDF. Pastikan Anda menyimpan dokumen ini dengan baik, karena NIB ini adalah bukti sah bahwa Anda telah terdaftar sebagai pelaku usaha.

7. Lakukan Pembaruan Jika Diperlukan

NIB yang sudah diterbitkan bersifat permanen, tetapi jika ada perubahan dalam jenis usaha, alamat, atau data lainnya, Anda perlu melakukan pembaruan melalui portal OSS.

Manfaat Memiliki NIB Perorangan

  • Legalitas Usaha: NIB adalah bukti sah yang mengesahkan usaha yang Anda jalankan. 
  • Kemudahan dalam Mengakses Layanan Publik: Dengan NIB, Anda bisa lebih mudah mengakses fasilitas perbankan, pendanaan, atau izin lainnya yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha. 
  • Penyederhanaan Proses Administrasi: Sebagai bagian dari sistem OSS, NIB mengintegrasikan berbagai izin yang dibutuhkan oleh usaha dalam satu dokumen. 

Kesimpulan

Pembuatan NIB untuk usaha perorangan sangat mudah dan praktis melalui sistem OSS. Dengan memiliki NIB, Anda bisa menjalankan usaha dengan lebih aman dan terdaftar secara legal di mata hukum. Proses pembuatan NIB ini juga dapat dilakukan secara online tanpa harus datang ke kantor pemerintahan, sehingga menghemat waktu dan tenaga.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat NIB secara cepat dan memulai usaha Anda dengan lebih mudah.

Apakah PT Perorangan Harus Punya Akta Notaris? Ini Penjelasan Lengkapnya

Apakah PT Perorangan Harus Punya Akta Notaris? Ini Penjelasan Lengkapnya

Banyak pelaku usaha ingin mengubah bisnisnya menjadi PT Perorangan agar bisa bekerja sama dengan perusahaan besar, ikut tender, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Namun, saat mencari informasi, muncul pertanyaan penting:

Apakah PT Perorangan harus memiliki akta notaris? Jawabannya adalah, tidak wajib. Berdasarkan aturan terbaru, PT Perorangan dapat didirikan tanpa harus membuat akta notaris seperti pada PT biasa.

Namun, apa konsekuensi dan langkah-langkah yang harus Anda ketahui jika memilih jalur ini? Semua akan dijelaskan dengan bahasa yang sederhana agar Anda bisa memahami dengan mudah dan mengambil keputusan tepat.

Dasar Hukum Kenapa PT Perorangan Tidak Butuh Akta Notaris

Salah satu keunggulan PT Perorangan adalah proses pendiriannya yang lebih sederhana dibanding PT biasa. Berdasarkan UU Cipta Kerja dan PP No. 8 Tahun 2021, PT Perorangan cukup didaftarkan melalui sistem OSS (Online Single Submission) tanpa harus membuat akta notaris.

“Pendirian Perseroan oleh 1 (satu) orang dilakukan dengan mengisi Pernyataan Pendirian dalam Bahasa Indonesia.”
(Pasal 6 PP No. 8 Tahun 2021)

Artinya, kamu tidak perlu datang ke notaris untuk membuat akta pendirian seperti yang biasa dilakukan pada PT biasa. Cukup isi formulir pernyataan pendirian secara online, maka secara hukum PT kamu sudah sah dan berbadan hukum.

Kalau Tidak Lewat Notaris, Bagaimana Cara Membuatnya?

Kalau kamu tidak menggunakan notaris, kamu bisa mendirikan PT Perorangan sendiri secara online. Prosesnya dilakukan melalui situs OSS (oss.go.id), dengan mengisi data diri dan usaha, lalu mengunduh dokumen legalitas begitu proses selesai.

Prosesnya cukup sederhana:

  1. Siapkan dokumen pribadi seperti KTP dan NPWP. 
  2. Akses situs OSS di oss.go.id dan buat akun. 
  3. Isi formulir Pernyataan Pendirian yang menggantikan peran akta notaris. 
  4. Setelah itu, kamu bisa langsung mengurus dokumen lainnya seperti SK Kemenkumham, NIB, dan NPWP Badan melalui sistem yang sama. 

Semua proses ini memang bisa dilakukan tanpa biaya alias gratis dari sisi pemerintah. Tapi perlu diingat, bagi orang yang belum terbiasa dengan istilah hukum atau prosedur OSS, proses ini bisa terasa membingungkan. Banyak yang akhirnya harus mengulang karena data tidak valid, atau bingung saat dokumen harus disesuaikan dengan kebutuhan usaha.

Di sinilah banyak orang akhirnya memilih pakai jasa—bukan karena wajib, tapi karena lebih cepat dan aman.

Bisa Tanpa Notaris, Tapi Gimana Kalau Urus Sendiri?

Meski terlihat simpel, proses pendaftaran PT Perorangan secara mandiri bisa cukup membingungkan untuk yang baru pertama kali mencoba. Misalnya:

  • Tidak tahu klasifikasi KBLI yang sesuai 
  • Salah input bidang usaha 
  • Bingung saat sistem OSS minta upload dokumen tertentu 
  • Tidak tahu alur dokumen setelah NIB terbit 

Banyak kasus di mana proses terhambat atau dokumen jadi tidak sesuai, dan akhirnya harus konsultasi atau bahkan mengulang dari awal. Di sinilah banyak pelaku usaha akhirnya memutuskan pakai jasa, supaya nggak buang waktu dan bisa fokus ke bisnis.

Urus Sendiri atau Pakai Jasa? Pertimbangkan Ini

AspekUrus SendiriPakai Jasa
BiayaGratis (hanya biaya operasional pribadi)Mulai Rp2 jutaan
Waktu & TenagaHarus belajar OSS, isi data, dan cek ulang dokumen sendiriSemua diuruskan, tinggal terima beres
Risiko KesalahanCukup tinggi untuk pemulaHampir tidak ada—diurus tim yang sudah ahli
Legalitas & KelengkapanBerpotensi kurang lengkap atau salah KBLISudah disesuaikan dengan standar dan kebutuhan usaha

Jika kamu ingin cepat jalan dan tidak repot urus hal teknis, menggunakan jasa tetap jadi pilihan yang paling aman dan efisien.

Ingin Legalitas Cepat & Lengkap? Biarkan Tim Kami yang Urus

Buat kamu yang ingin proses pembuatan PT Perorangan berjalan lancar tanpa repot belajar sistem OSS atau khawatir dokumen kurang lengkap, kami siap bantu dari awal sampai selesai.

  • Legalitas resmi langsung dari OSS
  • Konsultasi gratis sebelum mulai
  • Tersedia 3 paket: Rp2 juta, Rp3 juta, hingga Rp3,5 juta—pilih sesuai kebutuhan

 

[Mulai Sekarang]

Dokumen Hasil Pendaftaran PT Perorangan: Apa Saja yang Didapat dan Untuk Apa Saja?

Dokumen Hasil Pendaftaran PT Perorangan: Apa Saja yang Didapat dan Untuk Apa Saja?

Setelah kamu mendaftarkan PT Perorangan, kamu akan menerima beberapa dokumen penting sebagai bukti bahwa usaha kamu sudah sah secara hukum. Dokumen ini bukan sekadar formalitas tapi jadi kunci agar bisnis kamu bisa buka rekening atas nama usaha, ikut tender, kerja sama dengan perusahaan besar, hingga mendaftar izin tambahan di kemudian hari.

Dokumen-dokumen yang kamu dapat meliputi:SK Pengesahan dari Kemenkumham, Nomor Induk Berusaha (NIB), NPWP Badan Usaha, Surat Domisili Usaha, dan beberapa dokumen pelengkap lain sesuai kebutuhan.

Di artikel ini, kamu akan mengetahui fungsi masing-masing dokumen, bagaimana mereka dipakai dalam kegiatan bisnis nyata, dan kenapa penting untuk punya semuanya sejak awal.

 

SK Pengesahan dari Kemenkumham

SK Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM adalah dokumen yang menyatakan bahwa PT Perorangan kamu sudah resmi berbadan hukum. Ini adalah bukti legal yang menunjukkan bahwa usaha kamu diakui negara dan terdaftar secara sah.

Fungsi dokumen ini:

  • Bukti resmi pendirian PT Perorangan

  • Syarat kerja sama dengan perusahaan swasta atau lembaga pemerintah

  • Diperlukan untuk mengurus izin usaha tambahan di kemudian hari

Contoh penggunaan

Pemilik usaha percetakan yang ingin menerima proyek dari perusahaan besar biasanya akan diminta melampirkan dokumen legal seperti SK Kemenkumham. Tanpa dokumen ini, pengajuan kerja sama bisa ditolak meskipun usaha sudah berjalan bertahun-tahun.

 

Nomor Induk Berusaha (NIB)

NIB adalah identitas resmi yang dimiliki oleh setiap pelaku usaha yang terdaftar melalui sistem OSS (Online Single Submission). Fungsinya mirip seperti KTP, tapi untuk bisnis. Setelah NIB diterbitkan, usaha kamu dianggap sudah terdaftar secara sah dan bisa mulai beroperasi secara legal.

Fungsi dokumen ini:

  • Bukti bahwa usaha kamu terdaftar di sistem OSS
  • Dibutuhkan untuk mendaftar izin usaha lain (seperti SIUP atau Izin Lokasi)
  • Syarat utama untuk ikut marketplace resmi atau membuka toko online yang legal
  • Diperlukan saat kerja sama dengan instansi yang meminta legalitas formal

Contoh penggunaan

Seorang pelaku usaha di bidang skincare ingin menjual produknya di e-commerce besar seperti Tokopedia atau Shopee Mall. Pihak marketplace sering kali meminta NIB sebagai syarat verifikasi toko. Tanpa NIB, produk tidak bisa dipasarkan secara resmi di sana, apalagi kalau ingin menjangkau pasar yang lebih luas.

 

NPWP Badan Usaha

NPWP Badan Usaha adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk entitas usaha, termasuk PT Perorangan. Dokumen ini membedakan antara kewajiban pajak pribadi dengan kewajiban usaha. Jadi, pajak bisnis kamu akan tercatat secara terpisah dari penghasilan pribadi.

Fungsi dokumen ini:

  • Digunakan untuk pelaporan dan pembayaran pajak perusahaan
  • Dibutuhkan saat membuka rekening bank atas nama usaha
  • Syarat saat mengajukan pinjaman modal atau pembiayaan bisnis dari bank
  • Dibutuhkan untuk mengikuti proyek atau tender yang melibatkan kontrak kerja resmi

Contoh penggunaan:

Seorang pemilik usaha digital agency ingin mengajukan pembukaan rekening bisnis di salah satu bank swasta. Pihak bank meminta dokumen NPWP Badan Usaha sebagai syarat utama agar rekening tersebut terdaftar atas nama PT, bukan atas nama pribadi. Tanpa NPWP ini, pembukaan rekening tidak bisa diproses.

 

Surat Domisili Usaha

Surat Domisili Usaha adalah surat keterangan resmi yang menyatakan lokasi operasional perusahaan. Biasanya diterbitkan oleh pihak kelurahan atau pengelola gedung (untuk virtual office). Meski bukan selalu diwajibkan di semua daerah, dokumen ini masih sering diminta dalam berbagai keperluan legal dan administratif.

Fungsi dokumen ini:

  • Dibutuhkan untuk membuka rekening bank atas nama perusahaan
  • Syarat tambahan dalam pengajuan izin tertentu di beberapa daerah
  • Digunakan sebagai bukti alamat usaha saat mendaftar NPWP Badan
  • Memperkuat kepercayaan mitra karena usaha memiliki lokasi yang jelas

Contoh penggunaan:

Seorang pemilik PT Perorangan di bidang ekspor ingin membuka rekening di bank nasional. Selain SK dan NPWP, pihak bank juga meminta Surat Domisili Usaha sebagai bukti bahwa alamat usaha benar-benar ada dan sah secara administratif. Dokumen ini menjadi pelengkap penting agar proses pembukaan rekening berjalan lancar.

 

Semua dokumen ini akan kamu dapatkan jika kamu mendaftarkan PT Perorangan melalui layanan profesional. Tidak perlu bingung urus sendiri, karena semuanya akan langsung diproses dan diserahkan lengkap ke tangan kamu.

Klik tombol di bawah untuk melihat pilihan paket layanan dan mulai pendirian PT Perorangan kamu sekarang juga.

[Mulai Sekarang]